MENJAGA KESEHATAN GIGI UNTUK PEROKOK

MENJAGA KESEHATAN GIGI UNTUK PEROKOK

Posted by Reytania Winda on November 23, 2021 in

Untuk menghilangkan noda pada permukaan gigi, perokok dapat melakukan beberapa cara agar gigi tetap putih dan bersih. Namun, hal ini tergantung dari tingkat keparahan noda tersebut. Beberapa di antaranya, yaitu:

1. Sikat Gigi Secara Teratur

Menyikat langsung setelah merokok dapat mengurangi waktu untuk nikotin dan tar dari rokok berada di permukaan gigi dan gusi Anda.

Selain itu, lakukan juga pembersihan pada sela-sela gigi dengan dental floss. Tak lupa, bersihkan lidah secara rutin untuk membantu meningkatkan napas menjadi lebih segar.

2. Gunakan Pasta Gigi Pemutih

Menggunakan pasta gigi pemutih dengan bahan aktif dan abrasif, seperti silika dan kalsium fosfat, dapat membantu membersihkan sisa makanan dan bakteri serta merontokkan noda akibat nikotin dan tar sehingga gigi tampak lebih putih. Namun, penggunaannya tidak dapat mengubah warna alami pada gigi.

3. Gunakan Baking Soda

Menyikat gigi dengan baking soda dengan tambahan beberapa tetes hidrogen peroksida dapat membantu memutihkan gigi Anda. Campurkan kedua bahan tersebut hingga membentuk seperti pasta, lalu gunakan pasta tersebut untuk menyikat gigi. Gosoklah dengan lembut permukaan gigi selama 30 detik.

4. Periksa Gigi secara Rutin

Pemeriksaan gigi secara teratur enam bulan sekali dapat menghilangkan noda jangka panjang. Selain itu, Anda juga dapat berkonsultasi dengan dokter mengenai bagaimana cara menghilangkan nikotin di gigi.

Untuk noda yang sulit dihilangkan dengan perawatan di rumah, maka Anda mungkin harus menjalani pembersihan gigi dengan bantuan seorang dokter gigi.

5. Lakukan Pemutihan dengan Dokter Gigi

Jika sudah mencoba beberapa pilihan perawatan di rumah namun belum berhasil, perawatan profesional oleh dokter gigi bisa menjadi solusinya.

Sebab, asap rokok akan menodai setiap bagian gigi pada mulut, dan tidak bisa hanya dengan produk yang dijual bebas saja. Itulah mengapa para perokok juga perlu mengandalkan layanan profesional dokter gigi.

Noda pada gigi akibat nikotin dan tar ini umumnya bersifat ekstrinsik, artinya noda tersebut dapat dihilangkan. Namun, bila sudah melekat erat tentu akan lebih sulit untuk dihilangkan.

source: klikdokter.com

Continue Reading

BAHAYA MENIYKAT GIGI TERLALU KERAS

BAHAYA MENIYKAT GIGI TERLALU KERAS

Posted by Reytania Winda on November 23, 2021 in

Dokter gigi memperingatkan bahwa minuman berkarbonasi dan menyikat gigi terlalu kencang bisa menyebabkan sensitivitas gigi, yaitu rasa sakit pada gigi dari yang ringan hingga paling ekstrem.

Menurut Dr Oscar Castro Reino, Presiden Dewan Dokter Gigi Umum, sensitivitas gigi adalah tanda peringatan dari masalah hilangnya enamel atau retraksi gusi yang mengekspos dentin ke lingkungan mulut.

"Ketika dentin kehilangan perlindungan dari semen (pada akar), terjadi iritasi pada saraf dentin yang menyebabkan rasa sakit ketika konsumsi makanan sangat dingin, panas atau asam," kata Oscar Castro dikutip dari 20 Minutos.

Kerusakan enamel gigi itu bisa disebabkan oleh menyikat gigi yang terlalu agresif dengan memakai sikat gigi kaku dan teknik yang tidak tepat. Selain itu, bruxisme atau oklusi yang buruk juga bisa menyebabkan kondisi tersebut.

Adapun penyebab lainnya adalah minuman berkarbonasi dengan pH asam bisa mengikis enamel. Karena itu, Anda disarankan menghindari atau mencegah minuman tersebut. Sebab, sensitivitas gigi yang relatif sering berkaitan dengan penyakit periodontal, ketika resesi gusi terjadi.

Karena itu, sebagian besar sensitivitas gigi bisa dicegah dengan menggunakan teknik menyikat gigi yang benar dan memakai sikat gigi berbulu lembut. Anda juga perlu menyikat gigi setelah 20-30 menit selesai konsumsi makanan asam dan permen.

Anda juga perlu untuk mengunjungi dokter gigi secara berkala untuk menghindari penyakit periodontal dan retraksi gingiva.

sumber: suara.com

Continue Reading

KEGIATAN DI KLINIK GIGI SELAMA PANDEMI

KEGIATAN DI KLINIK GIGI SELAMA PANDEMI

Posted by Reytania Winda on November 23, 2021 in

Di pandemi saat ini, apapun kegiatan selalu dibatasi. Di praktek dokter gigi ditempat ku bekerja pun dibatasi, seperti pembatasan pasien. Sebelum pandemi, menerima pasien di klinik gigi ini banyak sekali tidak ada maksimal pasien. namun di saat pandemi ini pasien dibatasi, maksimal hanya 15 pasien.

Dan yang menunggu di ruang tunggu harus berjarak, tidak lupa dibersihkan dan disterilkan.

Continue Reading